Bertanya merupakan salah satu dari tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual di kelas (Kemdiknas, 2010:34). Ketujuh komponen itu adalah konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Berikut ini akan dibahas satu contoh penerapan teknik bertanya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diacu para guru dan pengawas jenjang TK/SD atau RA/BA/MI. Berikut ini adalah contoh penggunaan teknik bertanya.
Beberapa waktu yang lalu,penulis menyampaikan materi pada Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah yang sebagian besar pesertanya adalah para pengawas jenjang TK/SD dari Provinsi Jawa Tengah; salah seorang peserta meminta penulis untuk menjelaskan sedikit lebih rinci tentang teknik bertanya. Permintaan tersebut didukung teman-teman lainnya. Menurutnya, akan sangat berguna jika mereka mengetahui lebih banyak tentang teknik bertanya tersebut.
Kejadian ini menunjukkan bahwa teknik bertanya berdasarkan pengalaman pengawas TK/SD tadi sangat penting untuk dibahas. Buktinya, pengawas saja membutuhkan, apalagi para gurunya. Karena jatah waktu untuk diklat dimaksud sangat sedikit, sehingga permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi. Sebagai gantinya, naskah ini disusun dengan maksud utama untuk membantu para guru dan pengawas agar lebih memahami teknik bertanya itu dalam pembelajaran matematika, sehingga dapat diimplementasikan di kelasnya masing-masing selama proses pembelajaran dan bagi para pengawas agar dapat lebih membantu para guru mengimplementasikan teknik bertanya ketika memantau atau melakukan kegiatan supervisi di sekolah binaannya masing-masing.
Sumber : http://p4tkmatematika.org/2013/12/apa-dan-mengapa-guru-matematika-harus-menggunakan-teknik-bertanya/
Posting Komentar